REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabar adanya pengerahan bintara pembina desa (babinsa) yang mengarahkan masyarakat untuk mendukung salah satu capres terdengar hingga telinga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ia pun kembali menekankan semua unsur TNI/Polri yang masih aktif harus tetap netral dalam pemilu, termasuk pilpres mendatang.
"Pak SBy sudah berulang kali menekankan agar TNI netral. Kalau ada yang tidak netral, ya diberikan sanksi," kata Menteri Sekretaris Negara, Sudi Silalahi, Senin (9/6).
Ia mengatakan kabar tentang pelibatan Babinsa sudah dibantah oelh Panglima TNI, Jenderal Moeldoko dan Bawaslu. Pernyataan keduanya sama yakni tidak ada pelibatan Babinsa.
"Sampai saat ini tidak ada yang menginstruksikan agar memilih salah satu calon presiden," katanya.
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beberapa kali menegaskan tentang keterlibatan TNI dalam pilpres. Ia melarang perwira TNI/Polri yang masih aktif untuk terjun dalam dunia politik. Kalaupun ingin pindah haluan, ia meminta agar para perwira tersebut mengundurkan diri.