REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengaku sangat terkesan dalam kunjungan kerja ke Ambon. Moeldoko mengaku, sangat bangga melihat aparat TNI dan Polri bisa bergandengan tangan sepanjang jalan. Dia menyatakan, pemandangan itu belum pernah dilihatnya dalam kunjungan kerja ke daerah lain.
"Saya terharu TNI/Polri bergandengan, ini luar biasa. Saya tidak pernah melihat ini di daerah lain. Ini sungguh menunjukkan kesejukan hati. Saya sangat bangga dengan apa yang Anda lakukan," kata Moeldoko di depan ribuan aparat saat 'Pengarahan Panglima TNI dan Kapolri' di Islamic Center, Ambon, Selasa (10/6) pagi WIT.
Mantan gubernur Lemhannas itu menyatakan, kondisi Ambon yang sudah aman ditempati jelas menimbulkan kebanggaan tinggi. Padahal, menurut dia, Ambon beberapa tahun yang lalu sangat rapuh.
Meski masih ada potensi gangguan, ia berharap kondusivitas itu harus segera dikembalikan seperti semula. "Kehadiran prajurit harus memberikan rasa aman dan nyaman di masyarakat. Ini harus menjadi atensi serius," ujarnya.
Moeldoko menyampaikan, pujiannya setinggi langit kepada prajurit TNI/Polri. Pasalnya, menjelang Pilpres 9 Juli mendatang, mereka masih bisa diandalkan untuk menjaga keamanan negara ini. Karena itu, ia menginginkan, agar capaian itu terus dijaga agar Indonesia, khususnya Ambon bisa terhindar dari konflik yang memecah belah masyarakat.
"Semua sibuk bicara politik, hanya TNI/Polri yang peduli dengan masyarakat. Saya ingin tegaskan banyak kelompok-kelompok tertentu menginginkan TNI/Polri hubungannya memburuk. Ini harus dihindari. Ini karena hanya TNI/Polri yang menjadi pilar bangsa ini," kata Moeldoko.
Kapolri Jenderal Sutarman menyatakan, adanya kondisi kepastian hukum membuat masyarakat bisa bekerja dengan tenang. Hal itu menciptakan lapangan kerja dan otomatis mengurangi pengangguran. Kalau masyarakat sudah bergerak dan bekerja, kata dia, konflik sosial tidak akan terjadi.
Tidak lupa, ia memuji keamanan Ambon yang tidak terjadi gesekan di Pileg 9 April lalu. Aspek keamanan yang terkendali itu bisa tercipta lantaran semua elemen masyarakat dan TNI/Polri bersatu padu menjaga wilayahnya.
"Kalau Polri dan TNI bicara sendiri-sendiri, sektoral, semua urusan masing-masing, itu bisa tercipta konflik. Kita duduk di sini bersama menyatukan visi misi bisa menciptakan kondisi yang aman di masyarakat," kata Sutarman.