Kamis 12 Jun 2014 17:44 WIB

Duh, Harga Beras Lokal Mulai Melejit

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Bilal Ramadhan
Harga Beras Mulai Naik
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Harga Beras Mulai Naik

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI— Harga beras lokal di pasar tradisional Kota Sukabumi mulai mengalami kenaikan. Kondisi ini terjadi menjelang datangnya bulan puasa yang tinggal beberapa pekan ke depan.

Dari pantauan di Pasar Pelita Kota Sukabumi, harga beras lokal Jampang mencapai kisaran Rp 7.600 per kilogram. Padahal, sebelumnya masih berada di kisaran Rp 7.200 hingga Rp 7.400 per kilogram.

‘’Harga beras memang mulai naik,’’ ujar salah seorang pedagang beras di Pasar Pelita Kota Sukabumi, Mujab (35 tahun).

Kenaikan ini mulai terasa sejak sepekan terakhir ini.Naiknya harga lanjut Mujab, selain dikarenakan faktor mendekati puasa juga dikarenakan minimnya pasokan beras dari daerah selatan Sukabumi. Hal ini dikarenakan musim panen padi sudah lama berlalu pada akhir Maret lalu. Akibatnya, terjadi pergerakan pada harga beras lokal.

Menurut Mujab, kenaikan harga ini masih belum berpengaruh pada jumlah pembelian. Pasalnya, kenaikan harga belum terlalu besar.Pedagang beras lainnya Dadang (45) membenarkan minimnya pasokan beras dari selatan Sukabumi atau daerah Pajampangan.

"Pasokan masih kurang karena belum panen,’’ terang dia.

Wakil Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan, pemkot berkomitmen untuk melakukan stabilisasi harga barang kebutuhan pokok masyarakat. Salah satunya dengan memantau pasokan sembako ke pasar agar permintaan warga dapat dipenuhi dengan cepat.

Ke depan lanjut Fahmi, pemkot juga berencana akan menggelar pasar murah. Kegiatan tersebut biasanya digelar sebelum atau pada saat bulan puasa.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement