REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Fery Cabang Kupang, Nusa Tenggara Timur, menghentikan operasional kapal ke sejumlah wilayah perairan setempat karena cuaca buruk yang memicu tinggi gelombang mencapai 2,5-4 meter.
"Rute pelayaran yang dihentikan untuk dua hari ke depan adalah Kupang-Ba'a Kaupaten Rote Ndao, Kupang-Sabu Kabupaten Sabu Raijua hingga ada pengumuman lagi dari pihak BMKG bahwa cuuaca telah normal untuk diayari lagi," kata General Manejer (GM) ASDP Indonesia Fery Cabang Kupang, Arnol Janssen, di Kupang, Ahad (15/6).
Cuaca ekstrem berupa tinggi gelombang itu dipicu oleh tekanan rendah yang terbentuk di perairan Laut Timor antara wilayah Nusa Tenggara Timur dan Australia. Janssen yang sebelumnya bertugas di ASDP Tual Maluku itu mengatakan tekanan rendah memicu kecepatan angin antara 20-30 kilometer per jam serta tinggi gelombang antara 2,5 sampai 4 meter terjadi Laut Sawu, perairan selatan Kupang hingga Rote dan Laut Timor.
"Kondisi ini menjadi rujukan manajemen untuk tidak mengoperasionalkan kapal-kapal motor penyeberangan ke wilayah perairan yang ekstrem," katanya.
Mantan Manager Operasional PT ASDP Indonesia Fery Cabang Kupang itu menjelaskan, peringatan dini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan adanya angin kencang, serta gelombang tinggi 2,5-4 meter di perairan NTT, menjadi acuan ASDP untuk menghentikan pelayaran ke wilayah tersebut. Adapun rute lainnya seperti tujuan Pulau Sabu, Sumba, Flores Timur, Lembata, terus beroperasi seperti biasa sambil menungggu informasi lebih lanjut dari BMKG Kupang.