REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Pemkab Karawang, Jawa Barat, menggenjot perbaikan jalur mudik alternatif. Perbaikan tersebut, dimulai dari pertigaan Pasar Johar menuju Telagasari sampai Cikalong (Kecamatan Jatisari). Bahkan, targetnya H-10 perbaikan ini harus sudah beres.
Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang, Acep Jamhuri, mengatakan, perbaikan ini sedang dikebut. Saat ini, prioritas perbaikan mulai dari Johar sampai Krasak. Adapun, panjang jalan yang perbaikannya dikebut tersebut sekitar 30 kilometer. "Pokoknya, perbaikan jalan alternatif ini sedang kami kebut," ujarnya, Ahad (15/6).
Menurut Acep, sejak lama wilayah Karawang dijadikan area jalur alternatif pemudik khusus sepeda motor. Hal itu, guna mengurai kemacetan di Cikampek serta Simpang Jomin. Sehingga, para pengendara sepeda motor ini dialihkan arusnya ke jalur alternatif. Dengan rute, mulai dari Tanjung Pura-Johar-Telagasari-Krasak-Cikalong.
Karena itu, perbaikan jalur alternatif ini menjadi tanggung jawab Pemkab Karawang. Perbaikan ini, ada yang sekedar tambal sulam. Tetapi, ada juga yang di rombak total dengan konstruksi cor. Perbedaan ini, tergantung dari berat ringannya kerusakan masing-masing jalan.
"Pokoknya, sebelum arus mudik dimulai, perbaikan ini diharapkan selesai," ujar Acep.
Sementara itu, Bupati Karawang Ade Swara, mengatakan, pihaknya meminta supaya perbaikan jalan ini serius. Karena itu, pihaknya akan terus memantau kegiatan perbaikan ini. Supaya hasilnya maksimal. "Jadi, kami ingin perbaikan ini tepat waktu dan sesuai spek bagi konstruksinya," ujar Ade.
Secara terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Karawang, Setyadarma, mengatakan, pihaknya sedang mencari solusi alternatif yang baru agar bisa mengurangi kemacetan di Simpang Jomin dan Cikalong. Sebab, dua titik ini memang terkenal sebagai wilayah paling parah kemacetannya setiap arus mudik lebaran. "Pada H-10 kita harus sudah ready hadapi arus mudik," ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, pihaknya juga akan mendirikan poskotis setiap 200 meter sepanjang jalur mudik. Nantinya setiap poskotis akan diisi sejumlah petugas Dishub dan anggota Polres untuk membantu pemudik jika mengalami masalah di jalan.
"Poskotis ini juga bertugas menertibkan pasar tumpah yang mengganggu arus mudik," jelasnya.