REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Untuk mengatasi gejolak kenaikan harga di Bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri, Pemerintah Provinsi Jawa Barat siap menggelar Operasi Pasar Murah Kebutuhan Pokok Masyarakat (OPM Kepokmas). Sebanyak 12 kabupaten/kota di Tatar Sunda ini sudah mengajukan permintaan.
"Kami siapkan dan akan fasilitasi. Dari 27 kabupaten/kota, sudah ada 12 yang mengajukan OPM Kepoknas,'' ungkap Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar, Ferry Sofwan Arief, kepada wartawan, Senin (16/6).
Pelaksanaan OPM rata-rata di pekan kedua dan ketiga Ramadhan. Pemprov Jabar menyiapkan anggarannya sekitar Rp 10 miliar. Barang-barang kebutuhan pokok yang dibutuhkan masyarakat akan disubsidi dengan lokasi OPM di titik-titik yang berdekatan langsung dengan masyarakat.
Produk-produknya, menurut Ferry, adalah beras, minyak goreng, telur, dan daging sapi. Setiap produk akan disubsidi sekitar 40-50 persen. Sasaran penerima produk-produk yang dijual di OPM Kepokmas adalah rumah tangga miskin. Cara mendapatkannya, menggunakan sistem kupon.
Ferry mencontohkan, satu rumah tangga boleh membeli beras tiga kilogram. Maka, akan diberikan subsidi Rp 5 ribu per kilogram. Untuk gula pasir, subsidinya sekitar Rp 7 ribu per kilo, minyak goreng Rp 7 ribu per liter, telur Rp 7 ribu per kilogramdan daging sapi Rp 45 ribu per kilogram.
OPM, kata Ferry, merupakan salah satu upaya yang dilakukan Pemprov Jabar untuk mengatasi gejolak harga dan melayani kebutuhan masyarakat. Meski sebetulnya dari sisi stok persediaan kebutuhan pokok di Jabar dalam posisi aman.
Dari dua bulan sebelum Ramadhan, lanjut Ferry, distributor sudah menyimpan stok lebih dari 50 persen. Seperti gula pasir, minyak goreng, dan terigu. Distributor juga telah menyampaikan bahwa kalau perlu barang dari Lampung akan didatangkan jika stok tidak mencukupi. ''Artinya akan disuplai, termasuk telur dan daging sapi," katanya.