REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Helmy Faishal Zaini mengaku, penyegelan beberapa ruangan kantor Kementerian PDT dalam penangkapan Bupati Biak Numfor Yesayas Sombuk oleh KPK tidak terkait dirinya sebagai tim sukses capres-cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla.
"Ini sama sekali tidak terkait Pilpres sebagai Tim Sukses Jokowi-JK," kata Helmy yang juga politikus PKB itu di Jakarta, Selasa (17/6).
Dia menegaskan, bahwa dirinya mengetahui penangkapan Bupati Biak Numfor dan penyegelan beberapa ruangan Gedung PDT itu pada pukul 08.00 WIB. "Saya baru tahu setelah membaca berita dari media online dan langsung memanggil beberapa pejabat kementerian untuk meminta penjelasan terkait kasus ini," katanya.
Helmy juga mengaku belum mengetahui hubungannya terkait penangkapan Bupati Biak Numfor dengan penyegelan beberapa ruangan Kementerian PDT itu. "Hingga detik ini saya belum mengetahui secara persis masalahnya apa. Saya tidak mengenal Bupati Biak Numfor," kata Helmy.
Dia menjelaskan bahwa ruangan yang disegel adalah ruangan yang terkait Deputi V yang dijabat Lili Romli dan Deputi V yang dijabat Suprayoga Hadi. Pewarta Antara di tempat kejadian melaporkan ketiga lantai yang disegel adalah lantai II yang menjadi ruangan Asdep Sosial Deputi II serta ruangan Asdep Perdesaan P2KPT/Bedah Desa, lantai empat ruangan Staf Deputi V dan lantai VII.