REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana memusatkan para pedagang kaki lima (PKL) di kawasan wisata Monumen Nasional (Monas) ke lokasi binaan yang terletak di Lapangan IRTI Monas.
"Rencananya, pada Agustus 2014 nanti, kita akan meresmikan lokasi binaan di Lapangan IRTI tersebut. Lokasi itu kita beri nama 'Lenggang Jakarta'," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (18/6).
Menurut pria yang saat ini juga menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta itu, Lapangan IRTI Monas memang sudah sejak dulu disediakan sebagai tempat relokasi pedagang.
Nantinya, sambung dia, lokasi binaan tersebut akan berada di bawah koordinasi Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) DKI Jakarta, dan hanya para pedagang terlatih yang ditempatkan disitu.
"Artinya, nanti kita akan bekerja sama dengan pakar makanan atau koki ahli untuk memberikan pelatihan kepada para PKL itu. Sehingga dagangan mereka akan menjadi lebih berkualitas dan dapat menarik banyak pengunjung," ujar Basuki.
Dia menuturkan pelatihan tersebut juga dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan kepada para pedagang agar senantiasa menjajakan dagangannya dalam kondisi bersih dan tertata rapi.
"Kita memang berniat menjadikan lokasi binaan di Lapangan IRTI itu sebagai pusat bagi para PKL terlatih. Pelatihan itu sebetulnya sudah berlangsung, terutama melalui kegiatan Pekan Rakyat Jakarta (PRJ) Monas yang merupakan salah satu cara untuk menyeleksi para pedagang," tutur Basuki.
Lebih jauh, dia mengungkapkan pembenahan PKL, termasuk pemberian pelatihan di lokasi binaan tersebut merupakan bantuan atau bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan swasta Rekso Group dengan total dana bantuan lebih dari Rp8 miliar.
"Lokasi binaan "Lenggang Jakarta" itu sepenuhnya dibiayai oleh Rekso Group. Biaya itu sudah termasuk pelatihan dan akomodasi untuk para pedagang. Dengan adanya lokasi binaan tersebut, diharapkan para pengunjung Monas merasa lebih nyaman," tambah Basuki.