Kamis 19 Jun 2014 09:54 WIB

Pemprov Lampung Surati PLN Soal Mati Lampung

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Julkifli Marbun
PLN
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
PLN

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Pemerintah Provinsi (pemprov) Lampung menyurati PT PLN Distribusi Lampung, agar tidak memadamkan aliran listrik selama bulan Ramadhan. Pemadaman listrik masih terjadi hingga Rabu (18/6) malam, hal ini akan berdampak pada keresahan di masyarakat.

Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah, Arinal Junaidi, mengatakan pihaknya meminta PLN tidak memadamkan listrik selama puasa di wilayah Lampung. "Kami minta PLN jangan matikan lampu selama puasa," kata Arinal.

Pemprov Lampung sudah membicarakan pasokan daya listrik PLN dalam rapat persiapan menghadapi Ramadhan hingga Idul Fitri 1435 H. Arinal menegaskan pemadaman aliran listrik saat masyarakat berpuasa, akan menimbulkan kerawanan sosial.

Sedangkan PT PLN Distribusi Lampung, pernah menjanjikan selama Piala Dunia 2014 dan Ramadhan tidak ada pemadaman lagi. Pasalnya, perbaikan dan proses rekonduktor telah selesai.

General Manager PLN Wilayah Distribusi Lampung, I Made Artha, pernah menyatakan pasokan daya listrik untuki wilayah Lampung pada saat beban puncak mengalami defisit daya sebesar 25 megawatt (MW) dari 800 MW.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement