REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Irak mengklaim telah berhasil mengendalikan sebagian wilayah kilang minyak yang dikuasai oleh para pemberontak. Pasukan militer Irak sebelumnya telah mengambil alih kilang minyak terbesar di Irak.
“Kami saat ini telah memulai serangan konter, berhasil mengambil alih dan melawan pemberontak,” kata Perdana Menteri Irak, Nouri al-Maliki. Pernyataan Maliki ini disampaikan setelah militer juga telah mengklaim pasukannya berhasil mengambil alih wilayah Tal Afar di dekat perbatasan Suriah yang sebelumnya diduduki oleh pemberontak ISIL.
Letnan Jenderal Qassim al-Moussawi, juru bicara kepala militer, mengatakan pasukan pemerintah Irak telah berhasil memukul mundur serangan yang dilakukan oleh para pemberontak di kilang minyak di Beiji. Lanjutnya, 40 orang juga dilaporkan telah tewas dalam pertempuran itu. Namun, belum ada konfirmasi independen atas klaim ini.
Di provinsi Salaheddin, para pemberontak menguasai tiga desa, Albu Hassan, Birwajli dan Bastamli, di utara Irak pada Rabu. Menurut pejabat lokal, Abdul Baban, 20 warga sipil dilaporkan tewas dalam pertempuran dengan pemerintah Irak.
Sementara itu, Presiden wilayah otonomi Kurdish menyerukan semua anggota militer Peshmerga yang pensiun menghubungi bekas unit mereka mendukung pertahanan wilayah.
“Untuk mempertahanankan dan melindungi warga kami Kurdistan, ini merupakan kewajiban bagi warga Kurdistan untuk mendukung Peshmerga dan pasukan keamanan Kurdistan,” kata Massoud Barzani.
Sedangkan, Menteri Luar Negeri Turki, mengatakan diplomat mereka tengah menginvestigasi pernyataan bahwa para militan telah menculik 60 pekerja bangunan asing, yang 15 diantaranya warga Turki, di dekat kota minyak Kirkuk.