REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH – Militer Israel kembali menahan 37 warga Palestina dalam upaya pencariannya menemukan tiga pemuda yang hilang. Namun, tidak dilaporkan adanya bentrokan antara tentara dan warga Palestina dalam penggerebekan di Tepi Barat itu.
Pihak militer mengatakan telah menahan 361 warga sejak pemuda Israel tersebut hilang pada 12 Juni silam. Krisis ini semakin memanas di Tepi Barat. Juru bicara militer Israel mengatakan operasi terakhirnya dilakukan di Jenin, tak jauh dari lokasi menghilangnya para pemuda itu.
“Sebagai bagian dari operasi, pasukan Israel menahan 37 tersangka dan mencari di 80 lokasi,” kata juru bicara tersebut, seperti dilansir dari Reuters, Senin (23/6). Sementara itu, pejabat Palestina mengatakan tentara Israel juga memasuki Bethlehem dan Nablus.
Hingga saat ini, kelompok Hamas pun tidak membenarkan maupun membantah telah melakukan penculikan terhadap tiga pemuda Israel tersebut. Sedangkan, pejabat rumah sakit di Tepi Barat mengatakan empat warga Palestina telah tewas dalam bentrokan dengan pasukan Israel sejak upaya pencarian tersebut dilakukan.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, pasukan keamanan telah menahan terduga anggota Hamas dalam kaitannya dengan pembunuhan kepolisian Israel pada 14 April. “Saya memerintahkan penghancurkan rumah-rumah teroris yang melakukan hal ini,” katanya.
Presiden Palestina Mahmud Abbas mengecam penculikan tersebut. Pasukan keamanannya pun juga telah membantu pencarian. Namun, langkah Abbas ini memicu kemarahan warga Palestina.