REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO - Salah seorang juru bicara (Jubir) pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla, Khofifah Indar Parawansa menegaskan, bahwa kadar ke-NU-an Jokowi-JK tidak perlu diragukan lagi.
Tentang kebiasaan Jokowi yang kerap melakukan blusukan untuk mendengar suara dan problem umat, namun belakangan dinilai negatif, Khofifah justru memuji cara gubernur DKI Jakarta nonaktif tersebut dalam mendekatkan diri ke rakyat.
"Itu (blusukan) sebenarnya menjadi tradisi para Rasul, termasuk Rasulullah SAW. Jadi, apa yang dilakukan Pak Jokowi itu itba apa yang dilakukan para Rasul," katanya.
Namun, ada sebagian kalangan yang menilai bahwa blusukan itu tak cukup untuk menjadi modal bagi Jokowi untuk maju dalam Pilpres 2014. "Ada yang bilang, jadi capres kok modalnya hanya blusukan, padahal blusukan itu itba ke Rasulullah," katanya.
Ia menilai pemimpin bisa mendengar informasi soal harga barang itu dari pasar. "Di pasar ada pertemuan penjual dan pembeli. Ada informasi yang didengar secara langsung. Tak hanya laporan staf semata," katanya.
Ketua umum PP Muslimat NU itu mengakui, sebagian warga NU saat ini kebingungan menentukan pilihan gara-gara fitnah yang tersebar melalui tabloid Obor Rakyat itu.
"Padahal, Jokowi itu seorang Muslim, bahkan sejumlah kiai NU sudah melakukan tes terhadap Joko Widodo, ternyata shalatnya benar dan bacaannya juga benar. Insya Allah kalau jadi pemimpin juga benar," katanya.