REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mentrei Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung berharap Pertamina segera menerapkan sistem hedging yang telah direstui pemerintah. Upaya ini penting salah satunya agar tidak ada lonjakan penggunaan dolar. Selama ini Pertamina melakukan transaksi pembelian rata-rata 150 juta dolar per hari.
"Dengan sitem hedging, maka bisa lebih baik," kata CT ditemui di Tanjung Priok, Kamis (26/6).
Pemerintah segara menyosialisasikan kewajiban penggunaan rupiah untuk transaksi di pelabuhan. Upaya ini sekaligus untuk menjaga kestabilan harga rupiah. Semua pihak diberi waktu 3 bulan untuk menyesuaikan dengan peraturan ini.
Lebih lanjut, CT berharap hedging juga diikuti oleh BUMN lainnya. Sebelumnya PT Garuda Indoensia Tbk mengjalin kerjasama dengan PT. Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) guna mengurangi resiko fluktuasi nilai tukar.
"Kita berharap BUMN-BUMN lain juga memanfaatkan sistem hedging ini," kata CT.