REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Lenong merupakan tradisi asli Betawi yang kini mulai tergeser oleh budaya modern ibukota. Hal ini disampaikan oleh Yuyu Wahyudin selaku Ketua Pelaksana Lomba Lenong sekaligus perwakilan dari Dinas Pariwisata Jakarta Barat saat ditemui Republika beberapa waktu lalu.
"Saya merasa prihatin dengan kondisi yang ada sekarang. Anak muda sukanya acaranya televisi yang kurang mendidik. Seperti YKS, mungkin konsepnya ngelenong, tapi materinya tidak mendidik," jelasnya.
Yuyu menambahkan, generasi muda harus didorong untuk mencintai budaya sendiri, khususnya lenong. "Kalau bukan kita siapa lagi? Maka lewat lomba lomba begini, mereka ada motivasi untuk lenong. Bahkan saya senang melihat ada anak SD yang ikut tampil. Bibit muda semacam itu harus dibina terus," ujar Yuyu.
Senada dengan Yuyu, Bang Amir yang merupakan seniman lenong juga merasa prihatin dengan kondisi saat ini. "Daripada acara YKS mending lenong betawi," ujarnya. Bang Amir sendiri merupakan senior di Sanggar Lenong Jampang di Jakarta Barat. Dirinya mengapresiasi kegiatan yang menghidupkan lagi budaya lenong betawi.
[removed][removed] [removed][removed]