REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Sutarman menyebut HUT Bhayangkara ke-68 dilaksanakan secara sederhana. Namun, ia tetap menegaskan HUT ini dilaksanakan dengan khidmat.
Ukuran kesederhanaan tersebut dipatok karena tidak hadirnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menjadi inspektur upacara.
''Dalam upacara ini, kita selenggarakan sangat sederhana yang biasa inspektur upacaranya presiden tapi sekarang cukup Kapolri,'' kata dia, Selasa (1/7).
Sutarman melanjutkan, sekalipun presiden tidak menghadiri acara, sudah ada amanat terulis dari presiden mengenai Polri ke depannya. ''Adanya amanat tertulis dari presiden karena personel Polri sudah tergelar dalam pengamanan pilpres yang tahapan terus berjalan. Kita acarakan sederhana tetapi tidak menghilangkan kekhidmatan,'' kata dia.
Amanat tersebut, lanjut Sutarman, lebih kepada instruksi untuk bersikap netral dan pengamanan pemilu yang pro aktif.
Menurut jenderal polisi bintang empat itu, dua pasangan yang sudah diusung sejumlah parpol sudah masuk dalam pengamanan Polri. Polri pun diakui sudah berkordinasi dengan instansi terkait serta bekerja sama dengan masyarakat agar ketertiban dan keamanan tetap terjaga.
Menurut Sutarman, Polri akan memberikan pengamanan yang berkualitas dan demokratis.
''Polri akan tegakkan hukum agar berkualitas dan prosesnya aman dan lancar. Kualitas itu menghindarkan bentuk penyimpangan dan terjadi,'' kata dia.