REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyusul pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Desa Giripurwo, Gunung Kidul, Yogyakarta, Badan Wakaf Alquran (BWA) kini menyiapkan proyek lanjutan Wakaf Air Bersih di Desa Karangnongko dan Desa Temon, Gunung Kidul, Yogyakarta.
CEO-Founder BWA Heru Binawan menyebutkan dua dusun ini merupakan bagian dari lima dusun di Desa Giripurwo yang disasar dalam proyek ini. Heru menamainya dengan Wakaf Air Bersih Gunung Kidul 2.
Dua desa ini lanjutnya akan mendapatkan air bersih melalui pipanisasi yang diambil dari PLTMH Giripurwo. Air ditampung dibak penampungan berkapasitas 30 ribu liter di atas bukit di Karangnongko untuk kemudian disalurkan ke 16 hidran umum. “Proyek ini bernilai Rp 985 juta dan saat ini prosesnya sudah mencapai 60 persen,” ujar Heru kepada ROL, Rabu (5/7).
Proyek ini sengaja digulirkan lantaran lima dusun di Giripurwo, Gunung Kidul ini sulit mengakses air bersih. Demografi bebatuan menyulitkan warga untuk mendapatkan air bersih dari dasar tanah. “Daerah Gunung Kidul itu bukan tanah yang berbatu tapi batu yang bertanah,” ujarnya.
Lebih lanjut Heru mengungkapkan teknologi teknologi tenaga mikro hidro digunakan lantaran sudah terbukti kualitasnya. Teknologi ini mampu mengangkat air dari dasar tanah di Goa Tego. “Kita butuh pembangkit untuk jangka panjang dan teknologi ini bisa memenuhinya,” katanya.