Kamis 03 Jul 2014 16:50 WIB

BPBD: 341 Hektare Lahan Riau Terbakar

Kebakaran terjadi lahan kebun kelapa sawit terlihat dari udara di Kabupaten Pelalawan, Riau, Kamis (27/6). Kebakaran lahan dan hutan di Provinsi Riau masih terjadi setelah sepekan tanggap darurat asap diberlakukan.
Foto: Antara/Topan Ali
Kebakaran terjadi lahan kebun kelapa sawit terlihat dari udara di Kabupaten Pelalawan, Riau, Kamis (27/6). Kebakaran lahan dan hutan di Provinsi Riau masih terjadi setelah sepekan tanggap darurat asap diberlakukan.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Seluas 341 hektare hutan dan lahan di berbagai wilayah kabupaten/kota di Provinsi Riau telah terbakar sepanjang musim kemarau pada Juni 2014, demikian Data Satuan Tugas (Satgas) Tanggap Darurat Bencana Kabut Asap Riau.

"Sampai saat ini upaya pemadaman masih terus dilakukan karena dari 341 hektare lahan terbakar, 107 hektare telah berhasil dipadamkan dan selebihnya masih ada api," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Said Saqlul Amri, Kamis (3/7).

Kebakaran terluas menurut catatan satgas berada di Kota Dumai, tepatnya di Pelintung, Kecamatan Medang Kampai dengan luas lahan terbakar mencapai 227 hektare.

Kemudian di daerah Dumai lainnya kebakaran lahan juga terjadi di berbagai wilayah kecamatan seperti Kecamatan Sei Sembilan ada 44 hektare lahan terbakar.

Selanjutnya kebakaran lahan di Kabupaten Rokan Hilir dikabarkan telah menghanguskan 65 hektare yang berlokasi di Kecamatan Kubu.

Untuk di Rokan Hilir, kebakaran belum dikalkulasi secara menyeluruh oleh Satgas Siaga Darurat Bencana Kabut Asap Riau.

Begitu juga dengan kebakaran lahan di Kabupaten Bengkalis, Pelalawan, Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir serta Kabupaten Kepulauan Meranti, sejauh ini belum ada angka pasti terkait luas lahan yang terbakar.

Sampai saat ini, Satgas dikabarkan masih terus melakukan upaya pemadaman titik kebakaran lahan di berbagai wilayah kabupaten/kota itu.

Pemadaman dilakukan dengan membagi dua tim yakni Satgas Darat dan Satgas Udara, kata dia.

Satgas Darat kata Said terdiri dari gabungan TNI/Polri serta perusahaan dan masyarakat peduli api. "Mereka melakukan upaya pemadaman dengan menggunakan mesin penyemprot air dan memantau untuk memastikan api telah padam," katanya.

Sementara Satgas Udara juga masih melakukan pemadaman dengan penerapan teknologi modifikasi cuaca (TMC) dan bom air (water bombing).

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement