Jumat 04 Jul 2014 09:45 WIB

Keluarga Remaja Palestina Desak Polisi Israel

Rep: c66/ Red: Bilal Ramadhan
Pemuda Palestina tanpa rasa takut dan hanya menggunakan batu melakukan perlawanan terhadap tentara Israel di Jalur Gaza, Palestina, Sabtu (17/11).
Foto: AP/Nasser Shiyoukhi
Pemuda Palestina tanpa rasa takut dan hanya menggunakan batu melakukan perlawanan terhadap tentara Israel di Jalur Gaza, Palestina, Sabtu (17/11).

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM-- Keluarga korban penculikan dan pembunuhan remaja Palestina, Muhammad Abu Khderi menuntut polisi Israel untuk bertindak cepat, Rabu (2/7). Mereka mengkritik polisi Israel tidak melakukan tindakan berarti dalam menemukan pelaku pembunuhan anaknya.

Khderi, seorang remaja Palestina yang bermukim di wilayah pendudukan Yerusalem Timur dilaporkan diculik dan dibunuh pada Rabu (2/7) dini hari. Maan News melaporkan, jasad Khudair ditemukan di sebuah di pinggiran Kota Yerusalem dalam keadaan setengah terbakar. Namun, laporan lain dari Al Jazeera mengatakan jasad remaja tersebut ditemukan dalam keadaan termutilasi.

Sesaat setelah penemuan jenazah, polisi Israel mengatakan hal itu kepada pihak keluarga Khudair. Namun, polisi Israel seakan tidak merespon dengan baik kejadian itu. Hingga saat ini, keluarga mengatakan polisi Israel tidak bergerak sedikitpun untuk menangkap para penculik.

Hal ini sangat disayangkan oleh ayah korban, Muhammad Hussein Abu Khudair yang mengatakan penampilan pelaku terlihat jelas dalam sebuah rekaman CCTV. Dalam rekaman itu, warga Israel terlihat keluar dari sebuah mobil Hyundai di depan rumah Khdeir dan remaja tersebut dipaksa masuk ke dalamnya.

"Hal yang berbeda akan terjadi saat seorang arab menculik warga Israel. Polisi dapat langsung menemukan pelaku saat itu juga," ujar Hussein, dilansir Maan News, Rabu (2/7).

Sesaat setelah penemuan jenazah putranya, polisi Israel menginterogasi Hussein selama beberapa jam. Istri Hussein, ibu dari Khudair bahkan dipaksa untuk melakukan tes DNA. Namun, keluarga tidak diizinkan untuk melihat jenazah Khudair sebelum polisi melakukan otopsi kepada remaja itu.

Keluarga Khudair menduga, polisi Israel sengaja menutup-nutupi kasus pembunuhan remaja itu. Penculikan dan pembunuhan yang diduga dilakukan oleh warga Israel, dikatakan oleh Hussein seperti hendak diabaikan oleh pihak kepolisian.

Khudair dilaporkan menghilang pada Rabu dini hari, saat hendak meninggalkan rumah untuk sholat subuh berjamaah. Sesaat setelah teman-teman Khudair mengatakan bahwa ia telah diculik, Hussein langsung melaporkan kepada polisi. Hussein bahkan membawa saksi yang secara langsung melihat penculikan itu.

Seorang juru bicara Kepolisian Israel mengatakan hingga saat ini mereka masih melakukan penyelidikan terhadap pembunuhan Khudair. Ia juga mengatakan polisi tengah menyelidiki penyebab pembunuhan, apakah sebagai balas dendam atas kematian tiga remaja Israel di tepi Barat.

Berita pembunuhan Khudair juga memicu sejumlah bentrokan yang terjadi di Shufaat. Lebih dari 170 warga Palestina yang terlibat bentrok dengan polisi Israel terluka. Bentrokan dilaporkan terjadi selama lebih kurang 12 jam.

Dalam bentrokan di Shuafat, para pemuda Palestina melakukan pelemparan batu pada polisi Israel. Tidak hanya itu, mereka juga memblokir jalur kereta api ringan dan menembakkan granat setrum, serta peluru baja berlapis karet ke arah polisi Israel.

Suasana tegang menyelimuti Yerusalem sejak beberapa hari terakhir. Hal ini terjadi setelah kematian tiga remaja Israel, yang diketahui diculik sejak 12 Juni lalu di tepi Barat. Demonstran Israel terus meneriakan "kematian bagi orang Arab."

Pesawat tempur Israel melakukan beberapa serangan di Jalur Gaza pada Kamis (3/7) pagi. Sedikitnya 10 warga sipil Palestina terluka di bagian utara Jalur Gaza. Salah satu diantaranya dilaporkan berada dalam kondisi kritis.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement