Jumat 04 Jul 2014 12:57 WIB

Oposisi ISIL Buru Lawannya

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: M Akbar
Shi'ite volunteers patrol the area as they secure it against the predominantly Sunni militants from the Islamic State, previously called the Islamic State in Iraq and the Levant (ISIL), in the desert region between Kerbala and Najaf, south of Baghdad, July
Foto: REUTERS/Alaa Al-Marjani
Shi'ite volunteers patrol the area as they secure it against the predominantly Sunni militants from the Islamic State, previously called the Islamic State in Iraq and the Levant (ISIL), in the desert region between Kerbala and Najaf, south of Baghdad, July

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Pemberontak ISIL kini mulai memburu semua lawannya yang bertentangan dengan para militan. Pernyataan ini disampaikan oleh para pengungsi yang berada di wilayah yang dikuasai pemberontak.

ISIL menuntut para pejabat dan tentara untuk berjanji agar setia kepada negara Islam yang telah mereka deklarasikan beberapa hari ini. Lebih dari satu juta warga Irak kini harus menjalani pengungsian selama berbulan-bulan setelah ISIL menguasai Mosul, Tikrit, dan kota lainnya.

Menurut laporan PBB dan pejabat Irak, setidaknya, 2.461 orang dilaporkan tewas pada Juni. Para pengungsi yang berada di kota Sanjar, di dekat Tar Afar mengatakan bahwa sejumlah kota dan desa yang telah ditinggalkan kini telah dimusnahkan oleh ISIL. Mayoritas para pengungsi merupakan warga Syiah, Kristen, serta etnis Kurdi.

''Bagi warga Syiah, jika mereka tidak dapat ditukarkan dengan para tahanan (pemberontak ISIL), kepala mereka pun akan dipenggal,'' kata Hassan, warga Kurdi yang telah ditahan selama 16 hari hingga keluarganya menebusnya sebesar 51.500 dolar AS.

Bashar al-Khiki, pemimpin provinsi yang meninggalkan Mosul, mengatakan para oposisi telah mengumpulkan informasi semua warga dan mengumpulkannya dalam database untuk mengidentifikasi siapa saja yang bekerja dengan pemerintah atau pasukan keamanan.

''Jika mereka tidak bertobat dan berjanji setia kepada negara khilafah, mereka akan dibunuh. Kebanyakan dari mereka pun telah hilang di Mosul,'' tambahnya.

Kelompok HAM juga melaporkan militan ISIL telah memeriksa setiap rumah di Mosul untuk menargetkan warga non-Sunni dan warga yang menentang mereka.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement