Jumat 04 Jul 2014 15:29 WIB

BPS: Indeks Demokrasi Indonesia Pengaruhi Investasi

Ketua BPS Suryamin
Foto: antara
Ketua BPS Suryamin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin mengatakan Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) dapat mempengaruhi investor yang ingin menanam sahamnya di tanah air.

"Bisa saja mempengaruhi investor, karena kalau hasil IDI menunjukkan banyak demo dimana-mana dan kurang kondusif, maka investor, terutama investor asing, akan enggan memberikan modalnya," kata Suryamin, Jumat (4/7).

Sebaliknya, bila IDI yang ditunjukkan terbilang baik, maka investor asing akan datang berinvestasi sehingga dapat mendorong nilai investasi Indonesia.

Menurut data dari BPS, IDI 2013 dinilai membaik jika dibandingkan dengan 2012, di mana angkanya meningkat 1,05 poin menjadi 63,68 dari 62,63 berdasarkan skala nol sampai 100.

"Meski mengalami peningkatan, tingkat demokrasi Indonesia masih tetap berada pada kategori sedang," katanya.

Suryamin mengatakan, angka tersebut mengindikasikan Indonesia saat ini berada pada kategori transisi demokrasi pasca-reformasi, yang ditandai dengan tingginya partisipasi masyarakat, naiknya kebebasan sipil, namun hak politik masih tersendat dan kurang berfungsinya lembaga demokrasi.

Menurut Suryamin, seluruh elemen pemerintahan dan masyarakat perlu berpartisipasi dalam meningkatkan IDI dengan berperan aktif memperbaiki berbagai hal yang kurang berdasarkan rekomendasi IDI dan menambah kebijakan pendukungnya.

"Kami bekerja sama dengan pihak Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, serta Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk meningkatkan IDI," kata Suryamin.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement