REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Cawapres nomor urut 2 Jusuf Kalla (JK) meminta agar pasangan calon peserta pilpres 2014 tak melakukan kampanye senyap pada pekan tenang ini. Tim Jokowi-JK sendiri hanya mengoptimalkan rapat konsolidasi untuk mengawasi jalannya pemungutan suara Rabu (9/7) besok.
JK mengatakan, kalau ada pergerakan dari tim Jokowi-JK, sifatnya hanya penguatan relawan untuk mengawasi pelaksanaan Pilpres nanti. Pertemuan itu pun berlangsung normal tanpa melibatkan unsur-unsur yang termaksud dalam katagori kampanye. Sebab, ia tegas untuk tidak melakukan kegiatan tersebut.
"Tentunya tidak boleh ada kampanye terselubung selama pekan tenang ini. Kami tidak melakukan hal yang seperti itu, kalaupun ada hanya rapat relawan untuk pengawasan pemilu," kata JK kepada Republika, Senin (7/7).
Dia menambahkan, kedatangannya ke Makassar juga bukan dalam rangka berkampanye atau memastikan kemenangan kandidat nomor 2 di lumbung suaranya. Namun hanya sekedar silaturahmi dan buka puasa bersama dengan rekan-rekan, saudara serta keluarganya di sana.
Ada atau tidaknya pemilu, kata dia, kehadirannya ke Makassar sudah menjadi rutinitas. Pada hari pencoblosan nanti, JK menyatakan, akan menggunakan hak pilihnya di kediaman Jalan Brawijaya, Jakarta. Ia optimisi, perolehan suaranya di Makassar cukup signifikan, di atas 70 persen.
"Saya undang wartawan secara khusus untuk buka puasa nanti, kita makan-makan ikan," ujar JK kepada awak media yang menunggunya di ruang VIP, Bandara Halim, Jakarta.
Perjalanan JK ini berbeda dengan proses kampanye. Jika dia selalu didampingi sejumlah tim pemenangan dari parpol koalisi, kali ini ia hanya bersama istri, Mufidah Jusuf Kalla dan keluarga besarnya. Personil brimob bersenjata lengkap pun juga tak mengawal rombongan.