REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT), Ahyudin, berharap isu Palestina bisa menyatukan dan menyadakan umat Islam bahwa di tengah hiruk pikuk dunia, seperti Pilpres Indonesia atau Piala Dunia, ada hal lebih 'urgen' yang harus direspon.
“Semoga musibah yang menimpa saudara-saudara kita di Palestina dapat menjadi momentum bagi umat Islam untuk kembali bersatu," ujar Ahyudin.
Pasalnya, ummat Islam terkesan berpecah belah oleh hajatan besar politik Pilpres Indonesia tahun 2014 ini, yang baru dilakukan pencoblosannya kemarin.
Menurut Ahyudin, dalam rilis ACT ini diterima Republika pada Kamis (10/7) siang, musibah Palestina ini hendaknya menjadi momentum umat untuk melakukan kegiatan yang lebih bermanfaat ketimbang menghabiskan waktu dengan menonton Piala Dunia.
Sementara aktifis Indonesia untuk Palestina, Abdillah Onim, melaporkan pihak Zionis Israel telah menjatuhkan tidak kurang dari 447 roket, 374 serangan udara, 34 bomsmarine di atas udara kota Gaza, Palestina, hingga Rabu (9/7).
Akibat serangan zionis Israel itu, 111 rumah telah menjadi target serangan. Dari jumlah itu 17 rumah sudah rata dengan tanah dan 95 rumah alami kerusakan parah.
Bagunan lain pun mengalami kerusakan, seperti hancurnya dua buah masjid, satu rumah sakit yang rusak terkena bom dan satu ambulan yang remuk hingga tak berfungsi lagi.
Korban syahid pun telah berjatuhan, sebanyak 63 jiwa warga Palestina gugur, kebanyakan anak-anak.
Saat ini, warga Palestina yang terluka kesulitan mendapatkan layanan kesehatan. Pasalnya, seluruh rumah sakit di Gaza kehabisan obat, khususnya obat bius.
Mereka juga membutuhkan bantuan makanan. Apalagi sejak Rabu (9/7) malam, pasukan Zionis terus melakukan agresi militer terhadap Jalur Gaza.
Pesawat-pesawat tempur Zionis secara intensif terus melancarkan serangan udara tanpa henti di seluruh penjuru wilayah Jalur Gaza.