REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mabes Polri siaga dalam pengamanan Pilpres 2014, salah satunya dengan menyiapkan pasukan untuk mengantisipasi segala kemungkinan terburuk. Muncul rumor adanya massa dari daerah yang akan datang ke Jakarta karena tidak puas dengan hasil Pilpres 2014.
Kapolri Jenderal Sutarman mengatakan, Polri sudah melakukan antisipasi dan prediksi terkait hal itu. "Kita mulai dan selalu dari prediksi terburuk, tapi semoga tidak kejadian," katanya, Rabu (16/7).
Sutarman menjelaskan, sudah menyiapkan pasukan untuk mengamankan Jakarta berikut pasukan cadangan. Termasuk di KPU dengan penambahan pasukan. Mantan kepala Bareskrim Polri itu menilai, penyiagaan dilakukan karena penghitungan ada di Jakarta, tepatnya di KPU pada 22 Juli 2014, mendatang.
Analisis yang dicapai ialah pengamanan tiga titik dari daerah Banten dan tujuh titik dari daerah Bandung. "Ada penyekatan jika ada pengerahan massa dari sana, semoga tidak ada," ujarnya.
Banten dan Bandung dijadikan acuan karena untuk masuk ke Jakarta setidaknya melewati dua daerah tersebut. "Ini masuknya dari Banten dan Bandung," kata Sutarman.
Bahkan, Polri telah menyiapkan langkah penanganan salah satunya persiapan dengan menggunakan senjata dalam penanganan kerusuhan. Namun, Sutarman menjelaskan, aturan sudah dibuat mengenai penggunaan senjata tersebut dan sudah melalui langkah-langkah sesuai dengan prosedur.