Rabu 16 Jul 2014 13:36 WIB

Islam di Tanah Suku Swazi Tunas yang Terus Tumbuh (1)

Masjid Baitul Hadi, Swaziland.
Foto: Wikipedia
Masjid Baitul Hadi, Swaziland.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Fuji Pratiwi

Pertumbuhan Muslim yang pesat memicu kecemburuan non-Muslim.

Islam hadir di Swaziland, menurut sejumlah data sejarah, saat negara dengan luas wilayah 17 ribu kilometer persegi ini berada di bawah kolonial Inggris.

Pada 1963, Muslim Malawi datang ke Swaziland untuk bekerja di pertambangan. Sejak saat itu, Islam di tanah suku Swazi ini  berkembang dan diakui sebagai agama oleh Raja Swazi pada 1972.

Karena ikatan suku yang masih diakui masyarakat, pendirian bangunan ibadah harus mendapat persetujuan para ketua suku dan tentunya pemerintah meski pemerintah sendiri menjamin kebebasan beragama.

Berdasarkan CIA Factbook pada Juli 2012, Muslim di Swaziland berjumlah sekitar 1,3 juta jiwa. Meski hanya sekitar 10 persen dari total populasi, mereka menunjukkan semangatnya  menjalankan keyakinan.

Organisasi

Seperti agama lainnya, umat Islam juga dibebaskan menjalankan kegiatan keagamaannya, termasuk menggelar pendidikan agama Islam di sekolah khusus agama atau di masjid.

Ada beberapa organisasi komunitas Muslim di Swaziland, seperti Mbabane Islamic Center dan Islamic Youth Organization of  Swaziland.

Pada 2011, Islamic Youth Organization of Swaziland  membangun pusat kegiatan komunitas Muslim. Mereka juga fokus pada pendidikan anak dan perempuan, pendidikan Islam dan Alquran, serta penanganan HIV AIDS.

Mbabane Islamic Center di laman resmi mereka memuat uraian rencana dan perkembangan pembangunan masjid dan Islamic center di ibu kota Swaziland, Kota Mbabane. Populasi Muslim, baik warga asli maupun pendatang di Kota Mbabane, diperkirakan mencapai 1.200 orang.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement