Kamis 17 Jul 2014 06:03 WIB

Presiden SBY Kecam Agresi Militer Israel

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) menyampaikan pidato saat menghadiri buka bersama di Aula Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK), Jakarta Selatan, Selasa (1/7).
Foto: Antara
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) menyampaikan pidato saat menghadiri buka bersama di Aula Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK), Jakarta Selatan, Selasa (1/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan, aksi serangan militer Israel di Jalur Gaza, Palestina, yang telah menewaskan ratusan warga sipil tidak berdosa harus segera dihentikan.

"Indonesia menggarisbawahi empat hal menuju perdamaian dan keamanan di Jalur Gaza. Pertama, aksi militer Israel harus segera dihentikan," kata Presiden dalam acara peringatan Nuzulul Quran di Istana Negara, Jakarta, Rabu (16/7) malam WIB.

Presiden menegaskan, dukungan Indonesia terhadap Palestina telah lama disuarakan termasuk mendukung penuh kemerdekaan Palestina. Selain itu, Indonesia juga dalam posisi mengecam keras aksi militer Israel yang tidak proporsional itu. "Aksi militer tidak hanya melanggar Hak Asasi Manusia, tetapi juga bertentangan dengan hukum internasional," katanya.

SBY mengimbau adanya gencatan senjata yang harus segera dicapai dengan pengawasan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Presiden juga mendesak aksi balas membalas harus dicegah dan bantuan kemanusiaan kepada korban aksi militer harus segera diberikan.

"Jika empat sasaran ini dapat dicapai, Indonesia ingin agar perundingan damai menuju terbentuknya Palestina sebagai negara yang merdeka dan berdaulat dapat segera dilanjutkan," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement