Kamis 17 Jul 2014 12:44 WIB

SBY: Indonesia Terus Aktif Diplomasi untuk Palestina

Asap mengepul di atas pemukiman warga Palestina di Gaza, Selasa (15/7)
Foto: ap
Asap mengepul di atas pemukiman warga Palestina di Gaza, Selasa (15/7)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan Indonesia terus aktif menggalang dukungan untuk penghentian serangan Israel ke Palestina melalui diplomasi damai.

"Karena situasi belum aman benar saya, menteri dan diplomat akan terus aktif, apapun kita lakukan untuk menghentikan serangan ke Palestina," kata Presiden Yudhoyono saat memberikan pengantar dalam rapat kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis.

Presiden Yudhoyono mengatakan, Indonesia terus mendorong masyarakat dunia, baik melalui PBB maupun GNB, untuk turut serta menghentikan serangan-serangan yang telah membuat korban jiwa.

"Seruan lain adalah gencatan senjata, serangan roket bisa diakhiri, bantuan kemanusiaan jangan ditunda. Kalau sasaran itu bisa tercapai maka proses perdamaian bisa tercapai," kata Presiden.

Sementara itu, rapat kabinet paripurna yang dipimpin Presiden Yudhoyono itu mengagendakan persiapan menyambut hari raya Idul Fitri. Presiden dalam kesempatan itu meminta Menteri Perhubungan EE Mangindaan untuk melaporkan situasi transportasi, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto kesiapan infrastruktur jalan, Menteri Perdagangan M Lutfhi berkaitan dengan stabilitas harga, Menteri ESDM Jero Wacik berkaitan BBM untuk mendukung transportasi dan mudik serta Kapolri Jenderal Polisi Sutarman guna melaporkan kesiapan pengamanan mudik lebaran.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Yudhoyono didampingi Wakil Presiden Boediono. Hadir dalam rapat paripurna tersebut selain menteri di atas, diantaranya Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung, Menteri Keuangan M Chatib Basri, Menteri Pertanian Suswono.

Menteri BUMN Dahlan Iskan, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Nasional Armida S Alisjahbana. Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman D Hadad.

Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Panglima TNI Moeldoko, Jaksa Agung Basrief Arief.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement