Kamis 17 Jul 2014 16:57 WIB

Penjualan Busana Muslim di Denpasar Meningkat

Perempuan melihat-melihat busana Muslim.
Foto: Antara
Perempuan melihat-melihat busana Muslim.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Penjualan busan muslim di sejumlah toko busanan di Denpasar, Bali, mengalami peningkatan sekitar 20 persen menjelang Lebaran.

"Biasanya hanya 10 potong, sekarang ini sudah bisa laku 20 potong per hari," kata Lili (30), pelayan Toko Farhan Colection di Denpasar, Kamis.

Busana muslim sudah banyak diburu oleh masyarakat yang hendak mudik Lebaran. "Kami juga melakukan strategi pemasaran dengan memajang model busana muslim sehingga menarik konsumen untuk membeli," ujarnya.

Harga dan motif pakaian yang ditawarkan cukup bervariasi, untuk ukuran anak-anak seharga Rp50 ribu hingga Rp100 ribu per potong.

"Pakaian muslim yang dilengkapi peci dan sarung laku keras," katanya.

Sedangkan untuk harga pakaian muslim dewasa dibanderol Rp100 ribu hingga Rp500 ribu per potong, tergantung model dan kualitasnya.

"Sekarang sedang tren busana muslim berbahan gamis India dan Saudi yang dijual dengan harga Rp400 ribu per potong dan mukena Bali seharga Rp80 ribu," ujarnya.

Selain busana muslim, lanjut dia, penjualan buku Alquran juga mengalami peningkatan hingga 20 persen. "Tidak hanya busana. Namun, juga perlengkapan muslim seperti Alquran juga banyak diburu," ujarnya.

Hal senada disampaikan pelayan Toko Monica, Fahra. Namun peningkatan penjualannya tidak terlalu siginifikan.

Kebanyakan masyarakat muslim memilih membeli busana itu lebih awal karena mendapatkan harga yang lebih terjangkau.

"Setiap menjelang puasa dan Lebaran banyak permintaa sehingga kami menyiapkan banyak model sebagai pilihan," ujarnya.

Ia menuturkan bahwa sebagian besar umat muslim membeli busana itu sebagai tradisi menjelang Idul Fitri sebagai penunjang ibadah dan silaturahmi. "Busana muslim untuk anak-anak, seperti mukena, kain sarung, atau sajadah banyak diburu," ujarnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement