Sabtu 19 Jul 2014 17:53 WIB

Malaysia akan Pastikan Kotak Hitam Tidak Jatuh ke Pihak Lain

Puing sisa pesawat maskapai Malaysia Airlines MH17
Foto: reuters
Puing sisa pesawat maskapai Malaysia Airlines MH17

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Tun Razak mengatakan bahwa Malaysia sebagai pemilik pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH17, akan memastikan bahwa kotak hitam pesawat tidak dikuasai oleh pihak yang tidak berkaitan dengan pesawat tersebut.

Berdasar hukum internasional, pemilik pesawat mempunyai hak penuh atas kotak hitam, katanya setelah bertemu dengan keluarga korban tragedi MH17 di Putrajaya, seperti dikutip Bernama, Sabtu.

Najib didampingi oleh istrinya Datin Seri Rosmah Mansor.

"Kita harus mematuhi hukum internasional dan mereka yang tidak punya hak tidak bisa mengklaim atau mengambil alih kendali atas kotak hitam," katanya.

Najib mengatakan bahwa pemerintah telah berkomitmen untuk melakukan yang terbaik untuk membawa pulang jasad korban warga negara Malaysia.

"Saat ini, tim kami telah tiba di Kiev dan kami tengah membuat pengaturan untuk memasuki lokasi kejadian di timur Ukraina.

Lokasinya sekitar 400 km (dari Kiev), sehingga ada beberapa prosedur yang harus kita patuhi sebelum mereka bisa masuk ke kawasan itu," kata Perdana Menteri.

Najib mengatakan pihak pemberontak di Ukraina dilaporkan sudah menyepakati pembentukan koridor aman untuk tim penyelidik.

"Saya berharap mereka akan menjalankan kesepakatan itu karena ini adalah insiden yang sangat serius dan terlalu banyak warga negara asing yang terlibat.

"Mereka harus menunjukkan simpati dan rasa kemanusiaan kepada Malaysia dan negara-negara lain karena para awak pesawat dan penumpang itu adalah warga tak berdosa," katanya.

Pesawat MAS penerbangan MH17 yang terbang dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur ditembak jatuh saat berada di wilayah udara Ukraina. Pesawat naas tersebut membawa 298 penumpang termasuk kru pesawat.

Pihak berwenang Ukraina meyakini bahwa pesawat Boeing 777 itu ditembak jatuh.

MH17 meninggalkan Amsterdam pada Kamis (17/7) pukul 12.15 malam waktu setempat dan dijadwalkan tiba di Kuala Lumpur pada Jumat (18/7) pukul 6.10 pagi waktu setempat.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement