REPUBLIKA.CO.ID, SRINAGAR, KASHMIT-INDIA -- Seorang remaja dilaporkan tewas, setelah pasukan pemerintah menembaki orang yang melancarkan demonstrasi di Kashmir yang dikuasai India guna memprotes pembunuhan orang Palestina oleh militer Israel di Jalur Gaza, Sabtu (19/7).
Remaja itu, Suhail Ahmad Lone, meninggal di Kabupaten Kulgam di Kota Kecil Khudwani, sekitar 57 kilometer di sebelah selatan Kota Srinagar, Ibu Kota Musim Panas Kashmir yang dikuasai India. Meskipun Lone segera dibawa ke Rumah Sakit Anantnag tapi para dokter di sana menyatakan ia meninggal, kata beberapa saksi mata.
"Satu peristiwa penembakan yang tak menguntungkan telah terjadi di Khudwani, Kulgam. Dalam peristiwa tersebut, seorang anak lelaki yang bernama Suhail Ahmad kehilangan nyawanya," kata seorang juru bicara polisi, dikutip Xinhua, Sabtu (19/7). "Keadaan yang mengakibatkan peristiwa penembakan itu sedang diselidiki."
Menurut warga setempat, rakyat telah berkumpul di pasar dan berdemonstrasi untuk menentang agresi militer Israel ke Jalur Gaza. Pada Jumat, seorang pemuda menderita luka kritis di permukiman yang berdekatan, Wanpoh, setelah prajurit paramiliter dan Pasukan Polisi Cadangan Pusat (CRPF) dan polisi India melepaskan tembakan untuk membubarkan massa selama protes serupa.
Para pejabat mengatakan warga bentrok dengan polisi dan melemparkan batu ke arah pasukan pemerintah sejak Sabtu pagi.
Namun warga setempat mengatakan selain protes anti-Israel, mereka juga memprotes penembakan pada Jumat terhadap peserta protes damai dan menuntut tindakan terhadap para pejabat polisi. Polisi, kata warga setempat, menembakkan peluru aktif dan gas air mata untuk membubarkan mereka, selain menggunakan tongkat.
Pembunuhan itu telah meningkatkan ketegangan di daerah tersebut. Warga, termasuk perempuan dan anak kecil turun ke jalan guna melancarkan protes dan menyampaikan dukacita atas terbunuhnya Lone.
Ratusan warga ikut dalam upacara pemakaman Lone. Pemerintah telah mengerahkan banyak personel polisi serta paramiliter ke daerah tersebut untuk melakukan pembatasan dan mencegah protes menyebar-luas.
Laporan yang mengalir dari daerah itu mengatakan pemuda tersebut melemparkan batu ke arah pasukan keamanan pemerintah, yang menanggapi dengan menembakkan gas air mata dan melepaskan tembakan peringatan.