Selasa 22 Jul 2014 13:17 WIB

Australia Segera Produksi Kondom Anti Virus HIV

Red:
HIV/AIDS. Ilustrasi
Foto: .
HIV/AIDS. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Kondom anti-virus buatan Australia tidak lama lagi akan tersedia, setelah mendapat persetujuan dari pihak berwenang. Perusahaan biotech Australia Starpharma telah membuat kondom anti virus bernama VivaGel.

Tes laboratorium menunjukkan, kondom ini dapat membunuh hingga 99,9 persen virus HIV, herpes dan virus-virus lainnya yang ditularkan melalui hubungan seks, sehingga sangat mengurangi risiko penularan.

Starpharma bekerja sama dengan pabrik kondom terbesar kedua di dunia, Ansell yang berbasis di Australia, membuat berbagai macam kondom dengan lapisan anti virus dalam gel itu. Kondom ini sekarang sudah mendapat Conformity Assessment Certification dari pihak berwenang Australia, Therapeutic Goods Administration (TGA).

CEO Starpharma, Dr Jackie Fairley, mengatakan, setelah mendapat sertifikasi, kondom ini akan tersedia bagi konsumen di Australia dalam beberapa bulan lagi. Meskipun kondom saat ini dianggap sebagai perlindungan terbaik terhadap infeksi yang ditularkan melalui hubungan seks, Dr Fairley mengatakan, kondom tidak 100 persen menjamin.

Kondom Starpharma-Ansell juga tidak dapat menjamin proteksi penuh dari virus yang ditularkan melalui hubungan seks. Tapi produk baru ini dimaksudkan untuk semakin mengurangi kemungkinan infeksi.

Dr Fairley mengatakan, saat ini tidak ada rencana untuk membuat produk anti virus ini sebagai gel tersendiri, seperti misalnya dalam bentuk lubrikan, tapi perusahaan itu tidak mengesampingkan kemungkinannya di masa depan.

Dr Fairley mengatakan, VivaGel mempunyai khasiat anti virus dan anti bakteri sekaligus, tapi tes oleh TGA hanya berkaitan dengan virus.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement