Rabu 23 Jul 2014 14:22 WIB

BNP2TKI: TKI Harus Jaga Citra Bangsa

TKI MUDIK. Sejumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) antre untuk melakukan proses pemeriksaan dokumen setibanya di Bandara Adi Sumarmo, Solo, jateng
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
TKI MUDIK. Sejumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) antre untuk melakukan proses pemeriksaan dokumen setibanya di Bandara Adi Sumarmo, Solo, jateng

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Gatot Abdullah Mansyur mengatakan para TKI di luar negeri harus menjaga citra bangsa.

"TKI itu merupakan perwakilan bangsa dan ada 240 juta penduduk Indonesia yang diwakilinya, jadi harus menjaga citra bangsa di luar negeri," ujar Gatot saat berkunjung ke kantor P4TKI di Tangerang, Banten, Rabu.

Selain menjaga citra bangsa, Gatot juga meminta agar para TKI meningkatkan kualitas diri.

"Yang paling menonjol adalah TKI berkualitas. Ada korelasinya dengan martabat. Kalau mau bermartabat, ya harus berkualitas," jelas dia.

Menurut dia, seorang TKI harus mempunyai cita-cita. Seperti mantan TKI yakni Nurhayati Solapali, yang sekarang menjadi kandidat doktor hukum Universitas Padjajaran.

Nurhayati juga telah bermetamorfosis dari seorang TKI yang bekerja di Arab Saudi menjadi dosen di Universitas Padjajaran.

"Jadilah TKI berkualitas, jangan tidak mempunyai cita-cita menjadi seorang profesor," jelas dia.

Gatot menjelaskan jika penempatan tersebut hanyalah modal awal untuk dibawa pulang.

"Jangan lama-lama di luar negeri. Begitu sudah cukup modal, langsung pulang ke Tanah Air. Buka usaha dan membangun perekonomian bangsa," terang dia.

Mantan dubes Indonesia untuk Arab Saudi itu juga menghimbau para TKI untuk menjauhi sikap konsumtif di luar negeri.

Deputi Penempatan BNP2TKI, Agustin, mengatakan sebelum berangkat ke luar negeri, calon TKI harus mengetahui kontrak kerjanya.

"Harus tahu apa saja hak dan kewajiban. Kalau tidak setuju, tidak usah berangkat," imbuh Agustin.

Saat ini, sebanyak empat juta warga negara Indonesia mencari nafkah di luar negeri.

Kontribusi yang diberikan oleh para pejuang devisa itu cukup besar yakni Rp100 triliun ke negara setiap tahunnya.

BNP2TKI merupakan badan yang mengurusi permasalahan TKI. Badan itu berfungsi membantu dan melayani masyarakat yang hendak bekerja di luar negeri sehingga tidak menemui hambatan

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement