Rabu 23 Jul 2014 21:00 WIB

Muhammadiyah Minta Jokowi Tetap Bersikap Sederhana

Presiden terpilih Joko Widodo menjawab sejumlah pertanyaan wartawan sebelum mulai beraktivitas di Balai Kota, Jakarta, Rabu (23/7).
Foto: antara
Presiden terpilih Joko Widodo menjawab sejumlah pertanyaan wartawan sebelum mulai beraktivitas di Balai Kota, Jakarta, Rabu (23/7).

REPUBLIKA.CO.ID, KOTABARU -- Kalangan Muhammadiyah Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, meminta capres terpilih Joko Widodo untuk menyelaraskan antara penampilan sederhananya dengan kebijakan dan tindakan yang akan diambil setelah dilantik menjadi Presiden RI.

Ketua Muhammadiyah Kotabaru, Abdul Samad, di Kotabaru, Rabu mengatakan masyarakat menghendaki seorang pemimpin yang bersahaja, sederhana dan tidak ada batas antara bawahan dan pimpinan.

"Harapan tersebut ada di Jokowi yang berpenampilan sederhana seperti pegawai biasa di kala memimpin Solo dan DKI Jakarta," ujarnya.

Oleh karenanya, masyarakat menginginkan Jokowi capres terpilih bisa menyelaraskan penampilan yang sederhana itu terhadap kebijakannya dalam memimpin negeri ini.

Kesederhanaan, menurut Samad, cocok diterapkan kepada masyarakat Indonesia ini, tetapi tidak bagi masyarakat di luar negeri. Di mata masyarakat luar negeri, Jokowi sebaliknya harus terlihat tegas dan situasional agar tidak dilihat dengan sebelah mata oleh negara lain.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement