Jumat 25 Jul 2014 07:32 WIB

Pemuda NU Siap Kawal Pemerintahan Jokowi-JK

National Convention of Nahdlatul Ulama opens in Pesantren Kempek, Cirebon, West Java. The suggestion of death sentence for corruptor emerges on Sunday meeting.
Foto: Republika/Agung Fatma Putra
National Convention of Nahdlatul Ulama opens in Pesantren Kempek, Cirebon, West Java. The suggestion of death sentence for corruptor emerges on Sunday meeting.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kelompok pemuda Nahdlatul Ulama yang tergabung dalam Gerakan Daulat Nusantara menyatakan siap mengawal pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

"Kami, jajaran pengurus pusat GDN beserta anggota di seluruh Indonesia, berbesar hati mengucapkan selamat kepada Pak Jokowi dan Pak JK yang sudah ditetapkan oleh KPU sebagai presiden dan wakil presiden terpilih," kata Ketua Umum GDN Al Amin Nur Nasution dalam jumpa pers di Gedung PBNU, Jakarta, Kamis (24/7).

GDN mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menerima kemenangan Jokowi-JK dan bersama-sama mendukung pemerintahan baru yang akan dibangun pemenang Pemilu Presiden 2014 itu.

Menurut Amin, GDN siap mengawal jalannya pemerintahan baru, namun bukan berarti akan membenarkan semua langkah dan kebijakan yang dibuat. Kritik dan saran yang bersifat membangun akan selalu diberikan sebagai komitmen untuk bersama-sama membangun Indonesia yang lebih baik.

"Banyak janji yang disampaikan Pak Jokowi dan Pak JK dalam kampanyenya kemarin. Komitmen GDN adalah ikut bersama-sama elemen bangsa lain membangun Indonesia yang lebih baik. Perwujudan dari komitmen tersebut, kami tak akan segan menyampaikan kritik dan saran ke pemerintahan baru mendatang," kata Amin.

GDN juga mengucapkan syukur atas terlaksananya pemilihan presiden dan wakil presiden dengan aman dan damai. GDN juga mengapresiasi keberhasilan KPU, Bawaslu, dan lembaga pendukung lainnya atas keberhasilan penyelenggaraan pemilu presiden.

"GDN juga mengapresiasi masyarakat yang sudah berpartisipasi menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan presiden dan wakil presiden kemarin," kata Amin.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement