Sabtu 26 Jul 2014 05:00 WIB

Sirkus Satwa Edukasi yang Keliru

Rep: neni ridarineni/ Red: Esthi Maharani
Warga mengisi hari libur dengan mengunjungi Kebun Binatang Ragunan, Jakarta Selatan, Senin (31/3).  (Republika/Yasin Habibi)
Warga mengisi hari libur dengan mengunjungi Kebun Binatang Ragunan, Jakarta Selatan, Senin (31/3). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Saat libur lebaran, salah satu tempat wisata yang biasanya dikunjungi adalah kebun binatang. Tak jarang, di sana pengunjung menyaksikan atraksi hewan dan berfoto bersama mereka.

Namun, menurut Animal Friends Jogja (AFJ) dan Centre for Orangutan Protection (COP) hal tersebut termasuk aksi ekploitasi satwa di tempat hiburan.

Manajer Program AFJ Dessy Zahara Angelina Pane mengatakan tempat-tempat hiburan yang menghadirkan satwa seringkali melakukan ekploitasi terhadap hewan. Dalam kampanyenya, ia menilai eksploitasi satwa di tempat hiburan bukan edukasi yang tepat.

Para peserta kampanye yang sebagian besar mahasiswa ini mengenakan topeng dengan aneka wajah satwa liar seperti orangutan, beruang, dan lain-lain. Mereka juga  membawa spanduk yang bertuliskan,"Sirkus Satwa Tidak Lucu", Sirkus Satwa Edukasi yang Keliru", "Sirkus bukan tempat yang terbaik bagi Satwa Liar", dan sebagainya.

"Kami berharap pengunjung Kebun Binatang saat liburan nanti bisa lebih bijak dengan tidak menonton dan melakukan foto bersama satwa," tutur Ina, Jumat (25/7).

Menurutnya, sudah saatnya pengelola Kebun Binatang hendaknya memberikan edukasi yang baik dan benar mengenai satwa liar tanpa harus menjadikan satwa sebagai obyek pertunjukan sirkus dan foto bersama.

Koordinator Kampanye COP Daniek Hendarto mengatakan siklus bukanlah tempat terbaik bagi satwa liar dan juga bukan tempat yang baik untuk belajar mengenai satwa liar. Karena itu sudah sebaiknya masyarakat sadar dan tahu akan nilai pendidikan yang salah dengan tidak menonton pertunjukan satwa dan melakukan foto bersama satwa.

''Jadikan momen libur Lebaran menjadi lebih menyenangkan tanpa harus menikmati penderitaan satwa yang menjadi obyek pertunjukan. Dengan tidak foto bersama dan nonton sirkus, anda dan keluarga sudah berperan menghentikan praktek kekejaman terhadap satwa liar,''katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement