REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Jumlah korban tewas akibat serangan intensif Israel di Gaza meningkat. Sebanyak lebih dari 1.000 orang dilaporkan tewas, menyusul penemuan jenazah para korban, Sabtu (26/7).
Para korban tewas ditemukan dalam reruntuhan bangunan yang menjadi target serangan Israel. Penemuan sekitar 132 jenazah dapat dilakukan menyusul gencatan senjata 12 jam yang dilakukan Israel dan Hamas mulai Sabtu pagi. Tim medis mengatakan, mereka sebelumnya sulit mengevakuasi jenazah para korban di reruntuhan bangunan, karena khawatir akan serangan Israel yang terus berulang dilakukan di situs yang telah mereka targetkan.
Selama gencatan senjata, tim medis masih terus berupaya untuk mencari korban lain yang mungkin masih berada di dalam reruntuhan bangunan. Tidak hanya tim medis, para warga yang rumahnya hancur juga memanfaatkan waktu gencatan senjata untuk datang kembali ke tempat tinggal mereka. Dengan hati-hati, mereka melihat kondisi rumah mereka yang hancur setelah mereka tinggalkan.
Media Israel melaporkan gencatan senjata akan diperpanjang selama empat jam. Pejabat Israel juga mengatakan gencatan senjata dapat dilakukan lebih lama, dengan syarat tentara dapat terus melakukan pencarian dan penghancuran terowongan yang digunakan oleh Hamas untuk memasuki wilayah mereka.