REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung menilai sangatlah mustahil menggelar musyawarah nasional (munas) luar biasa Partai Golkar. Alasannya, munas luar biasa harus mendapatkan dukungan dari DPD.
"Apa yang saya ketahui, apa yang saya tangkap, apa yang saya dengar, apa yang saya lakukan komunikasi, tidak ada permintaan untuk melakukan munas yang dipercepat atau munas luar biasa," katanya, Selasa (29/7).
Ia mengatakan hampir bisa dikatakan mustabil menggelar munas yang dipercepat atau munas luar biasa karena DPD Partai Golkar masih berpegang pada hasil munas 2009 lalu yakni munas baru bisa digelar pada 2015.
Menurutnya, jika munas dipercepat maka cara pertama yang harus dilakukan tak lain mengubah putusan munas 2009. Yang bisa mengubahnya tak lain munas pula.
"Munas itu harus mendapatkan dukungan dari DPP. Jumlahnya juga tak sedikit harus 2/3 dari 22 DPP. Jadi, jumlahnya cukup banyak," katanya.