REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Sebagian pusat perbelajaan di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) ditutup hingga hari kedua Idul Fitri 1435 Hijriah.
Di Jln Achmad Yani, misalnya, supermarket Rukun Jaya yang setiap hari biasa dibuka 24 jam hingga Selasa, nampak masih tertutup rapi dan parkiran yang terletak di lantai satu pusat perbelajaan itu pun nampak sepi.
Situasi serupa juga (masih ditutup) nampak di pusat pembelanjaan termurah Barata yang terletak di Jln Muhmmad Hata, kecuali segelintir warga yang masuk dan keluar dari rumah sakit umum prof.WZ. Johanis Kupang yang letaknya berhadapan dengan langsung dengan pusat pembelanjaan ini. Demikian pula pusat pembelanjaan terlengkap Flobamora Mall yang terletak di Jln W.J Lalamentik Oebufu Kota Kupang.
Sarana pembelanjaan ini yang pada setiap hari biasa dibuka pada pukul 10.00 WITA, nampak tertutup dan tidak aktivitas, termasuk sejumlah rumah toko Ruko) yang berada di sekelilingnya.
Restoran fastfood Kentucky Fried Chicken (KFC) satu-satunya restoran waralaba di Kupang yang terletak di area luar mall (di area parkir)-tampak sepih dari hari-hari sebelumnya.
Manager Penjualan Flobamora Mall, Robby Kase, mengatakan, untuk hari pertama pelaksanaan Idul Fitri, pihak pihak pengelola meminta agar menutup satu-satunya pusat pembelanjaan terlengkap ini.
"Keputusan ini sangat tepat bertepatan dengan awal Idul Fitri, dimana dari ribuan karyawan di pusat pembelanjaan ini, sekitar 20 persennya beragama Islam, sehingga perlu ada sikap toleransi," katanya.
Ia mengatakan, aktivitas di Mall ini akan kembali berlanjut, setelah ada permintaan dari pihak pengelola, merujuk pada apakah ada permintaan dari konsumen yang ingin berbelanja ke sarana ini.
Seperti disaksikan, sejak pukul pukul 17.00 WITA, suasana nampak lengang, terlihat dari lalu lintas di jalan-jalan utama dalam Kota Karang ini tidak sepada dari biasanya, sehingga praktis menjadi "Kota mati" di awal Idul Fitri 1 syawal 1435 Hijriah ini.
Sehari menjelang Lebaran, pusat-pusat perbelanjaan tersebut tampak sangat ramai. Arus lalulintas menuju pusat-pusat perbelanjaan tersebut macet karena banyaknya warga yang datang berbelanja berbagai keperluan Lebaran.
"Saat hari pertama Lebaran, suasana menjadi sepi dan banyak sampah berserakan dimana-mana, termasuk di pusat perbenjaan," katanya.
Selain itu sampah-sampah juga terlihat menumpuk di tempat pembuangan sampah sementara yang disediakan pemerintah setempat karena petugas kebersihan dan pengangkut sampah, semuanya libur berlebaran bersama keluarga.
Sementara di Pasar "Kasih" naikoten II, salah satu dari empat pasar tradisional besar di Kota Kupang meski lengang masih terlihat sejumlah pedagang tetap menggelar dagangannya di hari raya kedua Idul Fitri. Terutama yang banyak menjual adalah pedagang buah dan juga sayur-mayur.