REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH – Pemerintah Mesir mengajak otoritas Palestina dan Hamas menyatukan sikap atas prakarsa gencatan senjata yang diajukan Mesir. Usulan ini muncul untuk mengakhiri pertempuran di Gaza menjelang pertemuan yang akan datang di Kairo.
Seorang pejabat senior Palestina berbicara kepada Asharz al-Awsat, Kamis (31/7), secara anonim, dengan alasan ia tidak berwenang untuk menyampaikan kepada media. Ia mengatakan bahwa Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi meminta kepada Presiden Palestina Mahmoud Abbas agar delegasi yang datang ke Kairo melibatkan perwakilan Hamas dan Fatah, dan memiliki kesatuan sikap.
Presiden Abbas diperkirakan akan memimpin delegasi ini. “Mesir siap mempertimbangkan catatan-catatan dari Palestina dan memperhatikan agar Hamas dan Jihad Islam dapat mencapai kesepakatan dalam hal ini,” kata pejabat Palestina tersebut.
Otoritas Palestina mengadakan pembicaraan ekstensif dengan dua kelompok Islam terbesar di Palestina itu. Ini dilakukan untuk mencapai kesepakatan dan mengajukan posisi bersama pada gencatan senjata yang didukung Mesir. Setelah consensus dicapai, delegasi Palestina akan bersama-sama menuju ke Kairo untuk membahas modifikasi dari inisiatif mereka.
Dalam komentarnya kepada media Asharq al-Awsat, seorang anggota PLO mengatakan, “Kami melakukan upaya keras untuk menghubungi semua pihak agar menghentikan agresi di Gaza dan mencapai tujuan kami.”
Abu Yousef menyangsikan bahwa berbagai faksi di Palestina bisa segera mencapai kesepakatan bersama. Ia mengatakan, pembicaraan terobosan bersifat prematur. “Jika konsensus dicapai atas dasar inisiatif Palestina yang melengkapi inisiatif Mesir, delegasi akan terbentuk dan kemudian akan menuju ke Kairo,” tambahnya.