Kamis 31 Jul 2014 14:43 WIB

Tragedi Palestina Bukan Soal Agama, Tapi Kemanusiaan

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Foto: antara
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menulis surat terbuka yang ditujukan kepada para pemimpin dunia tentang krisis kemanusiaan di Gaza, Palestina.

Dalam surat yang juga diunggah ke akun Facebook pribadinya, Presiden SBY menuliskan penanganan dan cara melihat penyelesaian persoalan Palestina dan Israel bukan dengan kaca mata agama. Menurutnya, persoalan tersebut harus dilihat sebagi persoalan kemanusiaan.

"Meskipun saya seorang muslim, saya tidak melihat masalah ini dari segi agama. Saya tidak mengaitkan pikiran dan seruan saya ini dengan Islam, Yahudi, Kristen, Katolik dan agama atau keyakinan apa pun. lsu yang kita hadapi ini adalah isu tentang kemanusiaan, moralitas, hukum dan etika perang, serta tindakan dari pihak mana pun yang telah melebihi kepatutannya," tulisnya dalam surat terbuka tertanggal 29 Juli 2014.

Ia mengatakan tragedi kemanusiaan dan penderitaan manusia yang tak terperikan ini juga berkaitan dengan rasa tanggung jawab dari para pemimpin. Menurutnya, mereka baik langsung maupun tidak langsung telah membuat tragedi kemanusiaan ini terus berlangsung.

Menurutnya, dunia harus benar-benar memberikan kepastian bagi terbentuknya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat, serta diakui oleh masyarakat dunia. Juga Palestina merdeka yang hidup berdampingan secara damai dengan Israel, dan juga dengan negara-negara tetangganya.

"Konsep "dua negara dalam kawasan yang damai" adalah konsep yang saya pandang dan yakini sebagai konsep yang realistis dan bisa diwujudkan," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement