REPUBLIKA.CO.ID, MOSUL -- Kelompok Islamic State in Iraq and Syria (ISIS) dikabarkan memerintahkan pemilik toko di Mosul, kota kedua terbesar di Irak, untuk menutupi wajah boneka atau manekin.
Melansir Reuters, Ahad (3/8), perintah tersebut dikeluarkan sejak kota itu diambil alih militan ISIS dari pemerintah Irak. ISIS menerapkan hukum Syariah secara tegas, dengan interpretasinya sendiri. Salah satunya melarang karya seni yang menggambarkan bentuk manusia.
Militan ISIS ingin mengislamkan semua yang dikuasai. Mosul, misalnya, kini tak lagi memiliki pemukim Kristen. Padahal, kota ini mewariskan komunitas Kristen berusia 1600 tahun, dengan berbagai peninggalannya.
ISIS juga meminta pihak universitas, memisahkan jam belajar wanita dan lelaki. Cara itu dianggap sesuai dengan hukum Islam.