Senin 04 Aug 2014 15:12 WIB

ISIS Bersitegang dengan Kelompok Pemberontak Lain di Irak

Rep: mgrol26/ Red: Joko Sadewo
Shi'ite volunteers, who have joined the Iraqi army to fight against militants of the Islamic State, formerly known as the Islamic State of Iraq and the Syam (ISIS), stand during training in Baghdad, July 9, 2014.
Foto: Reuters/Ahmed Saad
Shi'ite volunteers, who have joined the Iraqi army to fight against militants of the Islamic State, formerly known as the Islamic State of Iraq and the Syam (ISIS), stand during training in Baghdad, July 9, 2014.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Islamic State Irak And Suriah (ISIS) telah bergerak secara independen dari kelompok jihad di Suriah. Dilansir dari BBC News, ISIS terlibat ketegangan dengan beberapa kelompok militan lainnya, seperti al-Nusra, afiliasi al-Qaeda.

Pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi berusaha untuk bergabung dengan al-Nusra, yang pernah menolak kesepakatan. Hasilnya dua kelompok ini bergerak secara terpisah.

Pemimpin kelompok jihad al-Qaeda, Ayman al-Zawahiri, mendesak ISIS untuk focus pada Irak dan meninggalkan Suriah al-Nusra. Namun Baghdadai dan pasukannya secara terbuka menentang pimpinan al-Qaeda.

Permusuhan terhadap ISIS terus berkembang di Suriah. Secara teratur, ISIS menyerang sesama pemberontak dan menyalahgunakan warga sipil pendukung oposisi Suriah.

Pada Januari lalu, pemberontak dari kedua kelompok yang didukung Barat dan Islam melancarkan serangan terhadap ISIS. Serangan itu, berusaha untuk mendorong pejuang yang didominasi asing dari Suriah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement