REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina melakukan penyelidikan terhadap dua warga Kanada. Mereka diduga mencuri rahasia negara tentang militer Cina dan penelitian pertahanan nasional.
Keduanya adalah Kevin Garratt dan Julia Dawn Garratt. Kasus ini ditangani Biro Keamanan Negara di Dandong City di provinsi Liaoning. Pasangan asal Vancouver tersebut tinggal di dekat perbatasan Cina dengan Korea Utara di Dandong. Mereka menjalankan usaha kedai kopi bernama Peter's Coffee House. Sebelumnya, mereka bekerja sebagai guru di selatan Cina.
Dikutip dari //CNN//, Selasa (5/8), belum jelas apakah keduanya telah ditahan. Keberadaan mereka tidak diketahui. Sambungan telepon ke kafe mereka pada Selasa pagi tidak dijawab.
Surat kabar Kanada //The Globe & Mail// melaporkan pasangan itu tinggal di Cina sejak 1984. Mereka membuka usaha kafe yang dinamai sesuai nama putra bungsu mereka sejak 2008.
Kedutaan Besar Kanada di Beijing mengatakan telah mengetahui kasus tersebut. Pejabat konsuler mengatakan siap mendampingi dan memberi bantuan yang diperlukan.
"Kami sedang mengumpulkan informasi dan mencermati perkembangannya," ujar juru bicara kedutaan melalui surat elektronik.
Putra kedua pasangan Garratt, Simeon Garratt (27 tahun) mengatakan kepada //BBC// tuduhan itu menggelikan dan tidak masuk akal. Dia menambahkan orangtuanya tidak bisa dihubungi sejak Senin malam.
Menurutnya, orangtuanya hanyalah orang biasa yang tidak mempunyai keterkaitan dengan militer atau pemerintah atau semacamnya. Selain menjalankan usaha kedai kopi, pasangan Garratt secara rutin mengadakan pertemuan bagi siapapun yang ingin belajar bahasa Inggris. Mereka juga membantu mengorganisir perjalanan ke Korea Utara.
"Karena mereka beberapa kali pergi ke Korut, mereka tahu caranya dan bersedia menolong teman yang ingin pergi ke Korut. Itu saja. Mereka tidak mengirim orang ke Korut atau semacamnya," ujar Garratt.
Penyelidikan terhadap dua warga asing itu terjadi di saat hubungan Cina dan Kanada mengalami ketegangan. Pekan lalu, pemerintah Kanada secara terbuka menyalahkan Cina karena meretas komputer pemerintah Kanada.