Rabu 06 Aug 2014 10:20 WIB

Kerry Desak Israel-Palestina Negosiasi

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Didi Purwadi
John Kerry
Foto: Reuters/Yuri Gripas
John Kerry

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, mendesak Israel dan Palestina untuk melakukan negosiasi saat gencatan senjata dilakukan. Menurut Kerry, dalam situasi ini diperlukan adanya negosiasi membicarakan two-state solution.

Kerry mengatakan AS mendukung penuh tindakan Israel mempertahankan diri melawan serangan roket para pejuang Palestina.

"Tak ada negara yang dapat hidup dalam situasi seperti itu dan AS mendukung Israel mempertahankan dirinya dalam situasi ini," jelasnya seperti dilansir dari BBC.

Lanjut Kerry, Hamas telah melakukan tindakan yang mengejutkan akhir-akhir ini sehingga menyebabkan adanya kerusakan parah. Namun, Kerry juga mengatakan akan mendukung dicabutnya blokade Gaza.

"Yang ingin kami lakukan adalah memberikan dukungan kepada warga Palestina untuk memperbaiki kehidupan mereka dan mendapatkan makanan serta membuka perbatasan, membangun kembali dan memberikan kebebasan yang lebih luas," jelasnya.

''Meskipun begitu, Hamas harus menghentikan serangan roketnya terhadap Israel,'' tambah Kerry. Menurutnya, keingian itu hanya dapat tercapai dengan cara two-state solution. Sehingga dapat memberikan keamanan bagi Israel dan warga Palestina pun mendapatkan kehidupan dan kebebasan yang lebih baik. 

Gencatan senjata kemanusian tengah berlangsung selama 72 jam di Gaza. Konflik yang telah terjadi selama empat pekan ini tercatat menewaskan lebih dari 1.900 jiwa.

Israel dan Palestina juga telah mengutus perwakilannya ke Kairo, Mesir, guna membahas adanya kemungkinan gencatan senjata yang lebih lama.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement