Rabu 06 Aug 2014 13:36 WIB

Prabowo Sebut Asing Telah Intervensi Pilpres

Rep: Irfan Fitrat/ Red: Bilal Ramadhan
 Capres Prabowo Subianto (kiri) didampingi cawapres Hatta Rajasa (kanan) menjalani sidang perdana perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2014 di Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Rabu (6/8).(Republika/Aditya Pradana Putra)
Capres Prabowo Subianto (kiri) didampingi cawapres Hatta Rajasa (kanan) menjalani sidang perdana perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2014 di Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Rabu (6/8).(Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Capres nomor urut 1 Prabowo Subianto sudah beberapa kali menyebut adanya intervensi asing dalam pelaksanaan Pemilu Presiden/Wakil Presiden. Pasangan Hatta Rajasa itu kembali mengungkapkan hal tersebut saat berbicara dalam sidang perdana Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK), Rabu (6/8).

Saat mendapat kesempatan untuk berbicara, Prabowo menyampaikan keyakinannya akan MK untuk dapat menegakkan kedaulatan rakyat. "Bukan kedaulatan uang atau pemilik modal besar yang menjadi pengendali di balik layar atau kedaulatan asing," kata dia di Ruang Sidang Pleno MK.

Prabowo kemudian mengungkapkan adanya dugaan intervensi asing dalam pelaksanaan pemilu. Ia menyebut ada negara asing yang mengundang para kepala daerah di Indonesia. Namun, ia tidak mengungkap negara mana yang melakukan itu.

"Negara asing tertentu mengundang bupati, wali kota, dan berusaha memengaruhi mereka. Ini kami anggap campur tangan asing. Bayangkan pemilu Republik Indonesia, negara asing ikut memengaruhi," ujar dia.

Dalam kesempatan itu, Prabowo juga mengungkap adanya praktik kecurangan dalam pelaksanaan pemilu. Ia mengatakan, mempunyai puluhan ribu saksi untuk membuktikan adanya praktik tersebut. Prabowo pun mengungkapkan harapannya agar MK dapat berlaku seadil-adilnya dalam proses persidangan yang berjalan nanti.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement