REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Transisi Jokowi-JK akan berkerja optimal terhitung Senin (11/8) mendatang. Kelompok kerja (Pokja) yang bertugas menelusuri persoalan publik segera terbentuk dan siap memulai hari pertama kerja mereka pekan depan.
Deputi Tim Transisi Jokowi-JK, Andi Widjayanto mengatakan, pada Kamis (7/8) ini, ia memanggil orang-orang yang akan diajak masuk ke pokja. Rencanannya ada 16 gugus kerja dengan maksimal 5 anggota per kelompok. Mereka bisa berasal dari parpol, relawan, LSM dengan syarat profesional.
“Mereka akan bekerja menyusun kerangka kerja dan kebijakan. Sudah diseleksi, tinggal memanggil mereka. Diharapkan Senin besok tuntas,” kata Andi di Rumah Transisi.
Nama yang sudah mereka kantungi antara lain Direktur CSIS, Rizal Sukma untuk pokja hankam. Sekretaris Eksekutif Jaringan Komunikasi Irigasi Indonesia, Sudar D Atmanto dan Komisi IV DPR RI Muradi sebagai pokja pertanian.
“Selain itu ada Syafii Marif membantu dalam kapasitas dia melihat secara keseluruhan,” ujar dia.
Deputi lainnya, Hasto Kristiyanto mengatakan, pokja lainnya antara lain pokja kartu indonesia pintar, pokja nelayan, pokja petani, pokja reformasi birokrasi, pokja perumahan rakyat, pokja energi, pokja infrastruktur dan pokja transportasi publik.
Parpol diikutsertakan dalam proses rekrutmen pokja. Namun, anggota pokja sendiri bisa terdiri dari kalangan akedemisi, mantan birokrasi, BUMN dan para praktisi. Tim tentunya akan melangsungkan rapat bersama Jokowi, apakah calon tersebut masuk katagori atau tidak.
“Kalau nanti pokja terbentuk, ada perubahan struktur kelembagan karena tugas deputi sebagai penanggung jawab dan mengkordinasikan pokja tersebut,” ujar dia.