REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat telah mengevakuasi beberapa anggota staf konsulatnya dari kota Kurdi Irak, Arbil, Ahad, di tengah serangan oleh para pejuang kelompok Islam. Demikian kata Departemen Luar Negeri AS.
Pemberitahuan mengumumkan kepergian beberapa staf dari konsulat jenderal di Arbil, setelah datang peringatan perjalanan terbaru Departemen Luar Negeri AS untuk Irak, tertanggal hanya dua hari sebelumnya.
Peringatan perjalanan itu mengatakan evakuasi melibatkan sejumlah anggota staf. Mereka telah dipindahkan ke konsulat jenderal di Basra (Irak selatan) dan Unit Pendukung Irak di Amman di Yordania.
Beberapa anggota staf dari kedutaan besar AS di Baghdad juga telah direlokasi ke Basra dan Amman, tetapi prosesnya dimulai bulan lalu.
Amerika Serikat pada Jumat memulai kampanye serangan udara yang ditujukan untuk menghentikan gerak maju gerilyawan Sunni dari apa yang disebut Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS), yang dalam beberapa hari terakhir telah muncul dalam jarak tembak dari Arbil, ibu kota Kurdi.
Presiden AS Barack Obama telah membenarkan bahwa serangan-serangan sebagian dilakukan untuk melindungi personil AS yang ditempatkan di Arbil.