Selasa 12 Aug 2014 11:53 WIB

Hanura Setuju Menteri Jokowi Tidak Lagi Mengurusi Partai

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Esthi Maharani
Ketua Umum Partai Hanura Wiranto
Foto: Antara
Ketua Umum Partai Hanura Wiranto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Hanura mendukung gagasan presiden terpilih, Joko Widodo tentang menteri kabinet yang harus melepas jabatan sebagai pengurus struktural partai politik. Hanura menilai gagasan Jokowi sebagai terobosan bagi efektifitas kinerja pemerintahan.

"Partai-partai pengusung harus ikhlas dan siap terhadap fatsun politik yang dikeluarkan Jokowi. Termasuk kalau beliau memberi syarat menteri tidak rangkap jabatan di partai," kata Ketua DPP Hanura, Yuddy Chrisnandy saat dihubungi Republika, Selasa (12/8).

Menurut Yuddy, menteri yang menjabat sebagai pengurus partai cenderung tidak dapat fokus menjalankan tugas. Hal ini karena konsentrasi mereka terpecah saat menghadapi momentum-momentum politik tertentu. Menjelang pemilu misalnya, Yuddy menyatakan banyak menteri dari kalangan partai yang sibuk berkampanye dan mengurus pendaftaran caleg.

"Misalnya satu tahun menjelang pemilu, kerja menteri menurun karena sibuk atur daftar caleg, sibuk kampanye," katanya.

Yuddy tidak sepakat dengan pendapat bahwa perkara profesionalitas, kapabilitas, dan integritas menteri bergantung pada individu masing-masing. Menurutnya tetap lebih baik jika menteri fokus bekerja melayani rakyat. Sehingga, sasaran pembangunan yang ditetapkan pemerintah lebih efektif.

"Hanura menghargai gagasan Jokowi. Kami tidak pada posisi melakukan bargaining dalam fatsun politik Jokowi tersebut," ujar Yuddy.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement