REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Agama Baha'i sudah ada sejak tahun 1863, namun banyak masyarakat Indonesia yang baru mengenalnya belakangan ini. Sejak pernyataan Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Syaifuddin melalui akun Twitter pribadinya, @lukmansaifuddin.
Bahaullah merupakan pendiri sekaligus mengaku sebagai pembawa wahyu agama tersebut. Pada 1863, ia mulai mengumumkan misinya untuk menciptakan kesatuan umat manusia, serta mewujudkan keharmonisan di antara semua agama.
Mengutip dari situs resmi Baha'i Indonesia yang sudah ada sejak 2011, dijelaskan Bahaullah banyak menulis tentang wahyunya selama perjalanannya di beberapa kerajaan Turki. Dalam tulisannya, ia menjelaskan tentang keesaan Tuhan, kesatuan agama, serta kesatuan umat manusia.
Kabarnya Bahaullah pun pernah dihukum, karena ajaran yang dibawanya, namun ia tetap maju dan mengatakan, manusia kini berada pada ambang pintu zaman baru, atau zaman kedewasaan. Hingga kini masih belum jelas berapa jumlah pengikutnya di dunia, tetapi menurut beberapa sumber, konon agama yang lahir di Persia atau Iran ini, memiliki enam juta umat di lebih dari 200 negara di seluruh dunia.
Dalam ajarannya, Bahaullah menyatakan "kini saatnya telah tiba bagi setiap bangsa di dunia untuk menjadi anggota dari satu keluarga besar umat manusia." Ia menambahkan, saatnya telah tiba untuk mewujudkan kesatuan umat manusia serta mendirikan kesatuan masyarakat sedunia. (C91