Rabu 13 Aug 2014 13:00 WIB

Komnasham: Baha'i tak Perlu Diakui Sebagai Agama Resmi

Rep: c73/ Red: Bilal Ramadhan
Situs Bahai Indonesia
Foto: [ist]
Situs Bahai Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Dalam pernyataannya, Wakil Ketua Komnas HAM M Imdadun Rahmat mengatakan, bahwa pengakuan Baha'i sebagai agama resmi di Indonesia yang tengah dikaji oleh Kementerian agama adalah kemajuan yang perlu diapresiasi.

"Jika jumlahnya tidak signifikan, maka pengakuan agama resmi itu (Baha'i) tidak perlu. Apakah representatif Baha'i itu untuk diresmikan?" kata Imdadun kepada ROL, Rabu (13/8).

Pengakuan Baha'i sebagai sebuah agama resmi, lanjutnya, harus dipertimbangkan lagi apakah pengakutnya sudah signifikan dan memenuhi syarat. Imdadun menambahkan pada dasarnya semua agama dan keyakinan di Indonesia itu dilindungi. Perbedaannya terletak pada aspek pelayanan.

Saat ini enam agama yang telah diakui secara resmi di Indonesia termasuk Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu, memiliki Direktorat Jenderal masing-masing di Kementerian Agama (Kemenag).

Sebaiknya saat ini negara melakukan aspek perlindungan agar mereka tidak diganggu, daripada memberikan pelayanan dengan dibentuknya Direktorat Jenderal di Kemenag.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement