Jumat 15 Aug 2014 10:57 WIB

Terakhir Kali Sampaikan Pidato Kenegaraan, Ini Perasaan SBY

Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pidato kenegaraan jelang peringatan kemerdekaan RI ke-67, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (16/8).
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pidato kenegaraan jelang peringatan kemerdekaan RI ke-67, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (16/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pidato kenegaraan pada Jumat (15/8) di gedung MPR/DPR/DPD menjadi pidato kenegaraan yang terakhir bagi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ia pun berpamitan.

"Ini terakhir kalinya saya berpidato di tempat yang saya hormati ini sebagai presiden," katanya.

Ia pun mengatakan meski sudah 10 kali melakukan pidato kenegaraan di Gedung MPR/DPR/DPD, tetapi perasaan yang dirasakannya sama ketika pertama kali berdiri di atas mimbar.

"Perasaan saya sama ketika pertama kali berdiri di sini, penuh semangat dan tekad untuk memberikan yang terbaik," katanya.

Dikatakannya, dalam 10 tahun terakhir, ia mencoba untuk mendedikasikan jiwa dan raga untuk Indonesia. Terlepas dari cobaan, krisis, dan tantangan yang dialami ia mengaku tidak sedikit pun ada perasaan pesimis terhadap masa depan Indonesia. Ia juga mengatakan tidak pernah tergoda untuk melanggar sumpah jabatan dan amanah yang diberikan rakyat kepadanya.

"Pada akhirnya, tanggung jawab saya bukan pada partai politik atau parlemen, tapi kepada republik, kepada rakyat Indonesia yang memberikan kepercayaan kepada saya, kepada sejarah dan kepada Tuhan," katanya yang disambut riuh tepuk tangan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement